![]() |
| Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, H. Harisson, saat membuka Workshop dan Simposium serta pelantikan Pengurus POI Cabang Pontianak, Kalimantan Barat Periode 2025–2028. (Foto:ist) |
Kegiatan ini dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Cabang Pontianak, Kalimantan Barat Periode 2025–2028, yang diketuai oleh Dr. dr. Manuel Hutapea, Sp.OG (K) Onk., M.Hum. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum POI Pusat, Dr. Demak Lumban Tobing, Sp.PK (K) Onk, disertai penyematan pin jabatan.
Turut hadir Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kalbar, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Direktur RSUD dr. Soedarso Pontianak, jajaran pengurus POI Pusat, serta tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit di Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Sekda Harisson menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut yang dinilainya sangat relevan dengan tantangan kesehatan masyarakat saat ini.
“Tema ini sangat tepat. Tidak hanya menegaskan pentingnya deteksi dini kanker, tetapi juga menekankan kerja sama lintas profesi dan disiplin ilmu. Dalam urusan kesehatan, tidak ada yang bisa berjalan sendiri,” ujarnya.
Harisson mengingatkan bahwa kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data WHO, tercatat sekitar 9,6 juta kematian akibat kanker setiap tahun, padahal sebagian besar kasus dapat dicegah atau dideteksi lebih awal.
Sementara di Indonesia, menurut IARC (2022), terdapat lebih dari 400 ribu kasus baru kanker setiap tahun dengan sekitar 240 ribu kematian. Jenis kanker terbanyak pada perempuan adalah kanker payudara dan leher rahim, sedangkan pada laki-laki kanker paru dan kolorektal mendominasi.
Di Kalimantan Barat, data SIRS Online 2023 menunjukkan neoplasma ganas payudara sebagai kasus tertinggi dengan 480 penderita, disusul kanker serviks sebanyak 178 kasus. Harisson menambahkan, kanker juga menjadi penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi kedua setelah jantung menurut data BPJS Kesehatan.
“Banyak jenis kanker sebenarnya bisa dicegah dan diobati bila ditemukan sejak dini. Karena itu, pengetahuan dan kesadaran masyarakat adalah benteng pertama,” tegasnya.
Pemerintah pusat, lanjut Harisson, telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 2023–2030. Upaya ini melibatkan tenaga medis, akademisi, organisasi masyarakat, hingga sektor swasta.
“Kita di daerah menjadi bagian penting dari gerakan besar ini. Mari bersama mencegah dan mengendalikan kanker di Kalbar. Saya yakin masa depan tanpa rasa takut terhadap kanker bisa kita wujudkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua YKI Kalbar, Windy Prihastari, menyampaikan terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang berperan dalam terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi wadah edukasi yang mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker,” ujarnya.
Windy menambahkan, meski YKI Kalbar baru berdiri pada 20 Juni 2024, pihaknya berkomitmen aktif mendukung berbagai program penanganan dan pencegahan kanker di daerah.
“Meski masih baru, kami ingin hadir memberi kontribusi nyata, baik dalam kegiatan promotif, pencegahan, deteksi dini, pengobatan, maupun rehabilitasi,” tuturnya.
Berdasarkan data SIRS Online 2023, terdapat 3.717 pasien kanker yang dirawat di berbagai rumah sakit di Kalimantan Barat, dengan kasus terbanyak meliputi kanker payudara, serviks, usus, darah, dan kelenjar getah bening.
“Kanker adalah penyakit yang memerlukan perhatian dan kolaborasi semua pihak. Semoga kegiatan seperti ini makin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua POI Cabang Pontianak, Dr. Manuel Hutapea, menyebut pelantikan ini menjadi momentum penting bagi POI untuk terus berperan aktif dalam peningkatan kualitas layanan onkologi di Kalimantan Barat.
“Peningkatan kasus kanker menuntut kita untuk lebih gencar dalam edukasi dan penanganan komprehensif. POI akan terus memperkuat kolaborasi antarprofesi demi pelayanan terbaik bagi pasien kanker di Kalbar,” pungkasnya. (adpim)
.jpeg)