JAKARTA, (Borneokalbar.com) – Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Purwadi Arianto menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di sektor kebandarudaraan. Menurutnya, bandara merupakan etalase wajah negara yang mencerminkan kualitas birokrasi Indonesia di mata dunia.
Wamen PANRB Purwadi Arianto melakukan visitasi layanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (Foto:panrb)
“Kegiatan visitasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen menghadirkan pelayanan publik kebandarudaraan yang berkualitas, berintegritas, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat serta wisatawan internasional,” ujar Purwadi saat melakukan visitasi layanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (12/9/2025).
Purwadi menekankan bahwa Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya berfungsi sebagai gerbang utama dan tempat transit, tetapi juga bagian strategis dari agenda reformasi birokrasi nasional. Presiden, katanya, dalam berbagai kesempatan meminta agar pelayanan publik berbasis teknologi terus diperkuat, disertai koordinasi antarlembaga, sehingga manfaat reformasi birokrasi benar-benar dirasakan masyarakat.
Pelayanan publik kebandarudaraan memiliki payung hukum yang jelas, antara lain Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Regulasi ini menjadi landasan dalam menjamin keselamatan, keamanan, mutu layanan, serta tata kelola bandara.
Untuk mewujudkan pelayanan publik kelas dunia, Purwadi menguraikan empat strategi utama, yakni penguatan tata kelola berbasis data yang transparan dan partisipatif, peningkatan kapasitas SDM aparatur dengan sistem evaluasi dan penghargaan, penyediaan fasilitas yang memadai, serta inovasi berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi antarlembaga.
Ia juga menyoroti pentingnya platform All Indonesia yang mengintegrasikan layanan imigrasi, bea cukai, karantina, dan kesehatan dalam satu ekosistem digital. Dengan adanya platform ini, proses kedatangan menjadi lebih cepat, inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.
“Platform ini mendukung terwujudnya visi pelayanan publik kelas dunia sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Keberlanjutan implementasi All Indonesia harus terus dijaga agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya. (panrb)