![]() |
Pemerintah Kabupaten Sanggau menggelar Rapat Koordinasi Teknis Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) _ [Foto:tk] |
Rakor yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk Deputi Wilayah Perbatasan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), jajaran Forkopimda, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Barat, regu Manggala Agni, serta para lurah dan kepala desa yang bergabung melalui Zoom Meeting.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau mencatat sebanyak 291 titik panas (hotspot) muncul hanya dalam kurun waktu dua hari, yakni sejak 28 hingga 29 Juli 2025. Menyikapi situasi tersebut, Bupati Yohanes Ontot menegaskan bahwa Kabupaten Sanggau saat ini berada dalam status Siaga Darurat Bencana Karhutla.
“Dengan cepat kita harus menangani bencana Karhutla ini. Jangan sampai situasi ini memburuk dan membahayakan masyarakat,” tegas Bupati Ontot dalam arahannya.
Ia juga menekankan bahwa penanganan Karhutla bukan hanya menjadi tugas pemerintah, namun tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta.
“Asap akibat Karhutla adalah persoalan serius yang berdampak luas, terutama terhadap kesehatan. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah pencegahan dan penanganan terpadu dari semua pihak,” ujarnya.
Bupati Ontot mengingatkan masyarakat yang ingin membuka lahan dengan cara membakar, agar wajib melaporkan terlebih dahulu kepada kepala desa, camat, dan unsur Forkopimcam setempat. Hal ini untuk memastikan bahwa proses pembakaran dilakukan secara terkendali dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, dirinya mengingatkan perusahaan-perusahaan perkebunan yang beroperasi di Kabupaten Sanggau agar tidak lepas tangan dan turut serta aktif dalam upaya pencegahan maupun pemadaman jika terjadi Karhutla di wilayah konsesi mereka.
“Jangan anggap sepele. Dampak asap ini sangat luar biasa, terutama bagi kesehatan anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya. Saya minta semua pihak, baik masyarakat maupun perusahaan, lebih berhati-hati dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (tk)