ASN di Sektor Transportasi Udara Diminta Siap Hadapi Transformasi Digital

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini. (Foto:panrb)
JAKARTA, (Borneokalbar.com)) – Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor transportasi udara dituntut memiliki pola pikir adaptif terhadap perubahan, menguasai kompetensi digital yang humanis, serta memperkuat budaya kerja modern dan integrasi data. Dengan begitu, birokrasi di bidang transportasi dapat lebih lincah, responsif, dan dipercaya sebagai penggerak pembangunan.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menegaskan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Perhubungan 2025 di Jakarta, Senin (8/9/2025). Menurutnya, masa depan transportasi bukan hanya soal membangun infrastruktur dan armada, tetapi juga menyiapkan ASN yang kompeten, berintegritas, dan adaptif.

“Ada tiga tantangan besar yang dihadapi SDM transportasi udara, yaitu perkembangan teknologi, meningkatnya tuntutan layanan masyarakat, serta persaingan global. Untuk menjawabnya, ASN perlu reskilling dan upskilling, termasuk pelatihan digital, bahasa asing, hingga peningkatan customer experience,” ujar Rini.

Ia menambahkan, teknologi kini menjadi penggerak utama transformasi layanan. Berdasarkan proyeksi International Air Transport Association (IATA), Indonesia berpotensi menjadi pasar penerbangan terbesar keempat dunia pada 2036 dengan jumlah penumpang mencapai 355 juta orang. Namun, pertumbuhan tersebut harus diimbangi tata kelola, regulasi, dan kualitas layanan publik yang optimal.

“ASN transportasi harus hadir sebagai problem solver. Dengan integrasi data dan pemanfaatan kecerdasan buatan, layanan bisa lebih prediktif, efisien, dan human-centric,” tegasnya.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan, dalam kerangka Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, transportasi udara memegang peran penting untuk memperkuat konektivitas hingga wilayah 3TP (terdepan, terpencil, tertinggal, dan perbatasan). Transformasi digital, kata dia, menjadi keharusan untuk menghadirkan layanan yang modern, transparan, dan berdaya saing global.

“Rakornis ini diharapkan memperkuat komitmen bersama membangun transportasi udara yang inklusif dan berorientasi pelayanan,” ucapnya. (panrb)

Tinggalkan Komentar

Back Next